Rabu, 14 April 2010


Pantun pacar, perkenalan dan patah hati

Aku ingin punya gitar tapi gitar yang berwarna cokelat aku ingin punya pacar tapi pacar yang rajin solat

Dari mana hendak ke mana dari jepang ke bandar cina kalau boleh kami bertanya bunga yg kembang siapa punya

kueh cucur enak rasanya kueh serabi putih warnanya hatiku hancur karena cinta siapakah yg akan jadi pengobatnya

Pantun cinta

jalan-jalan ke kota baru
jangan lupa beli kain warna biru
kalau kau cinta padaku
katakan saja i love you


bunga mawar jangan di bungkus
kalau dibungkus hilang sarinya,
punya pacar jangan diputus
kalau diputus sakit hatinya”



PANTUN CINTA

Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan

Membawa peti dari malaka
Berisi pakaian si anak raja
Kalau hati sudah merasa suka
Semua keadaan indah di mata

Ikan batu di atas bara
Pohon selasih di tepi kota
Pikiran buntu badan sengsara
Bila kekasih jauh di mata

Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu

Di celah batu bunga terselit
Lembut debu bunga seroja
Kasih tuan kasih di kulit
Tanam tebu di bibir saja

Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya

Pokok selasih pokok bayam
Dalam kepuk buah berangan
Seorang kasih seorang sayang
Tidak bertepuk sebelah tangan

Rumput kuberantas habis rata
Burung serindik mematuk betik
Beribu melintas di depan mata
Hanyalah adik yang paling cantik

Menjadi tamu di hari raya
Penganan sura rasanya tawar
Hendak bertemu apakah daya
Hanya suara menjadi penawar

Dinda cantik tinggi semampai
Dada bidang rambut mengurai
Putih melepak lembut gemulai
Kakanda melihat rasa terkulai

Walau banyak bunga di taman
Bungan mawar masih dikenang
Walau banyak kupunya teman
Dalam hatiku dinda seorang

Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana

Tinggi-tinggi burung merbuk
Terbang melayang ke tanah rata
Hati teringat mulut menyebut
Wajah terbayang di depan mata

Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa

Bunga saya bunga melati
Bunga-bungaan harum baunya
Kasih saya sepenuh hati
Kasih tuan ke mana hinggapnya

Pungguk terbang di atas awan
Hampir tak terlihat oleh mata
Kalau hati rindu-rinduan
Rindu di hati meronta-ronta

Anak itik di sambar elang
Dari sumur sampai ke kali
Tinggalkan adik abang kan pulang
Panjang umur jumpa kembali

Putri di taman memakai gelang
Rambut berurai bawa mahkota
Bunga idaman disambar orang
Jatuh berderai si air mata

Sayang-sayang mabuk kepayang
Bunga di taman disunting kumbang
Belum dapat abang disayang
Sudah dapat abang dibuang

Melompat belalang di atas kapuk
Melihat orang hendak berperang
Alangkah malang si bujang lapuk
Bunga di tangan disambar orang

Kalau ada sumur di ladang
Mandi jangan di bulan terang
Sudah nasib celaka badan
Tunangan hilang dibawa orang

Ikan di laut garam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Hati terpaut janji terikat
Atas pelamin bertemu jua

Ikan di laut asam di darat
Dalam kuali bertemu jua
Orang jauh berkirim surat
Berkali-kali dibaca juga

Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya

Bunga yang malang jaga dirimu
Janganlah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu dibuang orang

Ukir-ukirlah si kayu jati
Jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikirlah sebelum terjadi
Jangan menyesal kemudian

Berbaju batik mata memikat
Melirik senyuman memukau semua
Duhai cantik saya terpikat
Bolehkah tahu siapa namanya

Bunyi lagu membangkit suasana
Bunga mekar di depan mata
Sunyi rasa tak dapat bersama
Kekasih hati jauh di sana

Layang-layang terputus tali
Jatuh ke bumi melayang laju
Duhai kekasih aku berjanji
Aku tercipta hanya untukmu

Hujan turun laut memburu
Dingin malam mengusik kalbu
Biar batu menjadi debu
Aku tetap sayang padamu

Ada jantung ada debaran
Ingin bertanya tetapi malu
Kumenunggu penuh harapan
Sudikah engkau menerimaku

Kelap-kelip bintang bertaburan
Cuma satu yang tampak terang
Sungguh banyak gadis pilihan
Hanya dinda yang paling kusayang

Kelap-kelip bintang bertaburan
Begitu indah bagai berlian
Sungguh banyak gadis menawan
Hanya dinda yang kurindukan

Kelap-kelip di tengah malam
Cahaya bintang sangat menawan
Biar cinta banyak rintangan
Akan kujaga dengan kesetiaan

Kelap-kelip bintang seribu
Indah menawan di tengah malam
Sungguh aku sedang merindu
Rindu di hati yang paling dalam

Kelap-kelip bintang menari
Indahnya bagai mata bidadari
Dinda kuharap menjaga diri
Untuk diriku sampai ku kembali


Pantun Perpisahan

1.

Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

2.

Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati

3.

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

4.

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

5.

Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi


Pantun Agama

1.

Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

2.

Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

3.

Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa


4.


Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan

5.

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang



Pantun Percintaan

1.
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

2.
Limau purut lebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

3.
Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat kamu seorang

4.
Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

5.
Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapat di masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

6.
Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu.

7.
Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

8.

Kalau tuan mencari cahaya
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan.

9.
perahu layar bersayap dua
hancur satu hancur semua
kalo kamu punya pacar dua
putuskan aku teruskan dia

10.
Si awang ilang di selatan
Kecapi tebang di pondok pinang
banyak orang bilang ade setan
Tapi abang ini tetap sayang



Karangan Pantun


Orang kaya banyak berharta
Ke Sumatra setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Berseni sastra membuat pantun
*
Daun ilalang pucuknya mati
Buah pisang berwarna hitam
Pantun dikarang penghibur hati
Turut kembangkan budaya Etam
*
Daun ilalang taruh di topi
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi
*
Ambil paku di Kota Raja
Di Kota Raja mendapat intan
Wahai saudaraku di mana saja
Pantun kukarang untuk kalian